TMT adalah singkatan dari trilogy mapping training. TMTmerupakan
program pelatihan pemetaan dengan menggunakan strategi transfer pengetahuan dan
keberlangsungan pengetahuan khususnya pengetahuan pemetaan.
Maksud dari pelatihan ini untuk
memudahkan transfer pengetahuan dan mempastikan keberlangsungan pengetahuan
tentang pemetaan tersebut terus berlangsung.
Pelatihan pemetaan didasarkan pada pengetahuan tentang sistem informasi
geograpi atau dikenal dengan istilah GIS. Ada dua strategi untuk pendekatan
dalam program TMT. Strategi pertama adalah mempastikan bahwa transfer
pengetahuan GIS dengan mudah tercapai dengan menciptakan iklim tansfer dan
motivasi transfer. Strategi kedua adalah keberlangsungan pengetahuan GIS terus
berlangsung dengan menciptakan pola trilogi pelatihan.
Pelatihan dilakukan sebanyak tiga
kali dan setiap pelatihan dilakukan satu kali setiap minggu. Hal ini dilakukan
dari pengalaman yang telah dilakukan untuk pelatihan pemetaan selama tiga hari
berturut-turut ternyata tidak memiliki pengaruh jangka panjang atau tidak sustainable.
Sekuel # 1
Mapping training di mulai dari perkenalan user dan inti pokok GIS dan pemetaan. Inti pokok dari GIS berupa pengambilan/capture, penyimpanan/stirage, pengaturan/analyzed, dan menampilkan peta/display or layout. Pada inti pokok pemetaan berupa titik/point, garis/line, dan area/polygon.
Sekuel pertama pada program TMT
adalah menjelaskan inti pokok GIS dan pemetaan, penggunaan dan transfer data
GPS serta pembuatan peta dari data GPS menggunakan koordinat DMS, UTM atau TM3.
Sekuel kedua adalah mengulangi pelatihan pada sekuel pertama, penambahan peta
pendukung dan pembuatan data peta dari data non GPS.
Dan pada sekuel ketiga adalah pengulangan
latihan pada sekuel ke dua ditambah penjelasan tentang teori transfer pengetahuan dan teori kepemimpinan
agar pengetahuan tentang GIS terus dapat dipertahankan atau di shareatau di update melalui media-media internet.
Sebelum trilogy mapping training dilakukan maka penting sekali dikatakan
kepada user untuk bekerja sama dalam
menciptakan kemudahan proses transfer pengetahuan GIS dengan menciptakan iklim
tarnsfer dan motivasi transfer sesuai dengan harapan masing-masing user.
Selanjutnya pelatihan memperkenalkan
hakikat dari atribut pemetaan adalah titik, garis dan area, yang membuat
perbedaan dari masing-masing atribut tersebut berupa arti atau informasi
tentang atribut tersebut.
Setelah atribut diperkenalkan,
pelatihan dilanjutkan dengan pelatihan penggunaan GPS di lapangan untuk membuat
beberapa atribut berupa point, line and
polygon. Ketika survey lapangan dengan GPS telah dilakukan selanjutnya data
GPS ditransfer ke komputer menggunakan software
mapsource untuk di edit/comment
tentang keterangan atribut tersebut. Selanjutnya, user memilih untuk
menggunakan koordinat yang sesuai. Untuk luasan yangan sangat luas sebaiknya
menggunakan koordinat DMS dan untuk luasan pemetaan yang kecil sebaiknya
menggunakan koordinat UTM atau TM3. Akhirnya, data di simpan dalam format
.*dxf.
Pada sekuel ke dua akan dilatih
mengenai pengelolaan data dxf menggunakan software
arcview yang akan dilakukan minggu depan, insya allah.