Kamis, 28 April 2011
SBY jamin dana hutan aman dikelola IGI Fund
Sumber : Bisnis Indonesia
Dia menambahkan Indonesia terus bekerja sama dengan dunia internasional untuk mengelola kelestarian, yang salah satunya melalui Forest Eleven Forum.
Forum itu didirikan untuk memastikan bahwa negara-negara yang memiliki hutan terbesar di dunia bisa bersama-sama menjadi bagian dari solusi iklim global.
Dalam hal ini, tuturnya, program yang dikembangkan oleh F-11 tidak hanya soal kebaikan iklim dunia, tetap juga menguntungkan dari segi pengembangan sosial dan ekonomi bagi anggota forum tersebut.
“Indonesia juga aktif melakukan kerja sama kehutanan secara bilateral dengan sejumlah negara, seperti denga Norwegia, Korsel, Australia, Jerman, Inggris, Jepang, dan Amerika Serikat,” ungkap Presiden Yudhoyono.
Menurut dia, program-program yang dikembangkan dengan negara lain itu akan mampu memberikan nilai tambah dengan mengedepankan konsep menukar kewajiban utang dengan program lingkungan.
Dia memberi contoh pendanaan bagi program lingkungan di Pulau Sumatra melalui skema utang untuk program lingkungan dan kehutanan.
Kepala Negara mengatakan Indonesia mengundang semua pihak di lingkungan internasional untuk terus bergabung bersama RI dalam memperluas program pengurangan emisi karbon dan meningkatkan keanekaragaman kehidupan lingkungan.
Dalam hal ini, tuturnya, Indonesia merupakan salah satu wilayah terpenting dan terluas untuk menjalankan program itu demi keselamatan bumi tempat manusia berdiam.
Saat ini, lanjutnya, Indonesia tengah menggalakkan penanaman 1 miliar pohon yang diharapkan berkontribusi besar bagi keselamatan hutan dunia di masa mendatang.
“Dunia sendiri akan menghadapi masalah besar dengan laju populasi yang diperkirakan akan mencapai jumlah 9 miliar manusia pada 2050. Ini membutuhkan solusi udara bersih, makanan, energi dan air yang sehat,” ujarnya.(er)
Negara Siapkan 30 Juta Hektar Lahan Rusak untuk Industri
Sumber : Tempo Interaktif
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan telah menyiapkan 30 juta hektar lahan rusak untuk dikembangkan bagi industri dan pengembangan pembangunan. Misalnya, perluasan lahan kelapa sawit dan kehutanan. "Pemerintah akan memberikan akses ke lahan terdegradasi untuk industri yang serius dalam memperluas atau rencana investasi di lahan ini demi kesejahteraan rakyat dan keberlanjutan planet kita," kata SBY dalam sambutannya di acara Bisnis untuk Lingkungan di Hotel Shangrila, Kamis, 28 April 2011.
Pemerintah juga menyiapkan kebijakan baru dan insentif bagi perusahaan yang akan mengubah padang rumput tidak produktif menjadi aset unggul dan produktif. Menurut presiden, kebijakan ini untuk memanfaatkan lahan yang sudah terdegradasi untuk tujuan produktif dan memperluas penggunaan lahan untuk pertanian yang tidak mengancam lingkungan. "Keberhasilan program ini sangat penting bagi keberhasilan kami dalam mengejar tingkat perekonomian," ujarnya.
Dalam konteks kebijakan nasional, Indonesia telah mengembangkan strategi REDD PLUS yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang kuat dan mengurangi emisi gas rumah kaca. Program REDD PLUS ini dilakukan pada lahan gambut dan pengelolaan hutan. Hal ini sangat signifikan di Indonesia dalam pengurangan karbon dan keanekaragaman hayati yang kaya hutan hujan tropis. "Kemitraan ini bertujuan untuk membantu masyarakat lokal menjadi lebih makmur dan tidak menghambat aspirasi pembangunan mereka," katanya.
Indonesia juga telah membentuk berbagai inisiatif pendanaan untuk mendukung pengembangan emisi karbon rendah. Kami telah mendirikan Perubahan Iklim Indonesia Trust Fund dan Indonesia Green Investasi (IGI) Dana. Kami telah meminta UNDP untuk memfasilitasi Lembaga Keuangan yang dapat mengelola dana REDD Plus setelah Letter of Intent antara Pemerintah Norwegia dan Republik Indonesia. Hal ini dalam mencapai pertumbuhan ekonomi 7 persen dan 26 persen pengurangan emisi gas rumah kaca dari sisi bisnis pada tahun 2020.
Presiden mangajak pelaku industri yang hadir dalam forum itu untuk berkontribusi pada penciptaan ekonomi hijau dan masa depan karbon rendah. "Saya berharap semua pertimbangan produktif dan berbuah hasil yang harus mengarah kepada penyelesaian transformatif untuk planet kita dan generasi masa depan," kata Presiden. Salah satunya melalui kerangka koridor ekonomi yang akan menjadi jalan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan.
Pada tingkat global, Indonesia telah memelopori kerja sama yang lebih besar untuk melindungi dan mengelola kelestarian hutan melalui Forum Sebelas. Forum ini didirikan untuk memastikan bahwa negara-negara kehutanan secara kolektif dapat menjadi bagian dalam mencari solusi penanganan iklim global dan mengaitkan dengan pembangunan ekonomi dan sosial. "Saya senang bahwa F-11 telah menghasilkan beberapa proyek kolaborasi yang dapat dilengkapi dengan inisiatif deforestasi internasional untuk pengurangan emisi," ujarnya.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan telah menyiapkan 30 juta hektar lahan rusak untuk dikembangkan bagi industri dan pengembangan pembangunan. Misalnya, perluasan lahan kelapa sawit dan kehutanan. "Pemerintah akan memberikan akses ke lahan terdegradasi untuk industri yang serius dalam memperluas atau rencana investasi di lahan ini demi kesejahteraan rakyat dan keberlanjutan planet kita," kata SBY dalam sambutannya di acara Bisnis untuk Lingkungan di Hotel Shangrila, Kamis, 28 April 2011.
Pemerintah juga menyiapkan kebijakan baru dan insentif bagi perusahaan yang akan mengubah padang rumput tidak produktif menjadi aset unggul dan produktif. Menurut presiden, kebijakan ini untuk memanfaatkan lahan yang sudah terdegradasi untuk tujuan produktif dan memperluas penggunaan lahan untuk pertanian yang tidak mengancam lingkungan. "Keberhasilan program ini sangat penting bagi keberhasilan kami dalam mengejar tingkat perekonomian," ujarnya.
Dalam konteks kebijakan nasional, Indonesia telah mengembangkan strategi REDD PLUS yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang kuat dan mengurangi emisi gas rumah kaca. Program REDD PLUS ini dilakukan pada lahan gambut dan pengelolaan hutan. Hal ini sangat signifikan di Indonesia dalam pengurangan karbon dan keanekaragaman hayati yang kaya hutan hujan tropis. "Kemitraan ini bertujuan untuk membantu masyarakat lokal menjadi lebih makmur dan tidak menghambat aspirasi pembangunan mereka," katanya.
Indonesia juga telah membentuk berbagai inisiatif pendanaan untuk mendukung pengembangan emisi karbon rendah. Kami telah mendirikan Perubahan Iklim Indonesia Trust Fund dan Indonesia Green Investasi (IGI) Dana. Kami telah meminta UNDP untuk memfasilitasi Lembaga Keuangan yang dapat mengelola dana REDD Plus setelah Letter of Intent antara Pemerintah Norwegia dan Republik Indonesia. Hal ini dalam mencapai pertumbuhan ekonomi 7 persen dan 26 persen pengurangan emisi gas rumah kaca dari sisi bisnis pada tahun 2020.
Presiden mangajak pelaku industri yang hadir dalam forum itu untuk berkontribusi pada penciptaan ekonomi hijau dan masa depan karbon rendah. "Saya berharap semua pertimbangan produktif dan berbuah hasil yang harus mengarah kepada penyelesaian transformatif untuk planet kita dan generasi masa depan," kata Presiden. Salah satunya melalui kerangka koridor ekonomi yang akan menjadi jalan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan.
Pada tingkat global, Indonesia telah memelopori kerja sama yang lebih besar untuk melindungi dan mengelola kelestarian hutan melalui Forum Sebelas. Forum ini didirikan untuk memastikan bahwa negara-negara kehutanan secara kolektif dapat menjadi bagian dalam mencari solusi penanganan iklim global dan mengaitkan dengan pembangunan ekonomi dan sosial. "Saya senang bahwa F-11 telah menghasilkan beberapa proyek kolaborasi yang dapat dilengkapi dengan inisiatif deforestasi internasional untuk pengurangan emisi," ujarnya.
Langganan:
Postingan (Atom)
Dr. Oldy, A. A : Dampak Penambahan Kuota Beasiswa terhadap Universitas Muara Bungo dan Masyarakat
Muara Bungo, 8 Desember 2024 – Penambahan kuota beasiswa di Universitas Muara Bungo (UMB) menjadi salah satu langkah strategis yang tidak...
STUDY TATA RUANG
Struktur Sungai
-
*Kota Sungai Penuh* — Alfin SH, calon kuat dalam pemilihan Wali Kota Sungai Penuh, kembali menunjukkan bahwa kepemimpinan tidak hanya tentan...
POLA RUANG SUMATERA
Kec. Jambi Selatan - Kota Jambi
BERHALE ISLAND
ISI IDRISI TAIGA
Desa Batu Kerbau - Kab. Bungo
PERATURAN TATA RUANG
DOWNLOAD PETA-PETA
Labels
Study Tata Ruang
(6)
Geospasial
(3)
PETA RTRW
(3)
PERDA RTRW
(2)
Peta Taman Nasional Bukit 30
(2)
Gunung Kerinci
(1)
Perencanaan Wilayah dan Kota
(1)
Peta Administrasi
(1)
SPASIAL
(1)
TANYA-JAWAB
(1)
TNBT
(1)
UU No 4/11 Informasi Geospasial
(1)
COMMUNICATE
+62 812731537 01