Harapan pemimpin pada Pilkada adalah menjadi pemimpin harapan yang
terbanyak di pilih oleh para citizen. Mayoritas para citizen akan memilih
pemimpin harapannya sehingga pemimpin tersebut bisa menjadi kepala daerah.
Walaupun setelah terpilih para citizen tidak mendapat kompensasi atau imbalan
secara pribadi namun secara umum mereka bisa mendapatkan kompensasi tersebut
berupa kemudahan menggunakan akses umum
dan keringanan jasa pelayanan sosial. Trend pemilihan kepala daerah di
Indonesia saat ini sangat populer dikarenakan adanya Pilkada serentak untuk
pemilihan Gubernur atau Bupati. Khususnya Jambi, trend ini sudah menggeliat dan
muncul ke permukaan melalui media perangkat keras maupun media perangkat lunak.
Kecendrungan media perangkat lunak berupa jaringan media-media sosial
banyak digunakan dalam membangun paradigma untuk menarik perhatian netizen agar
mendukung pemimpin harapan mereka pada saat pemilihan nanti. Mereka yang biasa
berinteraktif dengan media sosial biasanya dikenal dengan istilah netizen. Karena
teknologi yang sangat mudah maka media perangkat lunak lebih cepat merespon
para netizen untuk positif mendukung pemimpin harapan mereka, setiap jam
netizen akan interaktif merespon dukungan sehingga memperkuat prediksi untuk
menang dalam pilkada.
Hal ini berbeda terbalik dengan media perangkat keras berupa koran
atau tabloid. Perangkat media ini sangat populer ketika media perangkat lunak
belum booming. Selain informasi berubah tiap hari bukan tiap jam media
perangkat keras atau koran tidak bisa interaktif langsung. Media ini hanya
menggambarkan aktivitas pemimpin dan tidak bisa didiskusikan secara langsung.
Namun pengguna media perangkat keras masih bersifat mayoritas. Umumnya
para citizen yang berusia separuh baya ke
atas lebih banyak menggunakan media perangkat keras ini untuk melihat perkembangan
pilkada. Berbeda terbalik dengan mereka yang berusia di bawah separuh baya.
Mereka menggunakan android untuk mengakses informasi tersebut dan
berinterkatif karena selain sebagai sumber informasi gadget juga sebagai
kebutuhan untuk komunikasi yang murah terhadap famili atau rekan mereka. Saat
musim pilkada media sosial banyak digunakan untuk menarik perhatian para
netizen yang merupakan citizen. Penggunaan media sosial dalam menearik
perhatian netizen dalam pilkada sudah terbukti nyata, misalnya pada pemilihan
Presiden USA, Barrack Obama terpilih menjadi president salah satu faktornya
adalah kampanye di media facebook.
Akhirnya, harapan pemimpin adalah pemimpin harapan para citizen. Agar
bisa menjadi pemimpin harapan citizen maka Bernard Bass (1985) mengakatakan
para pemimpin harus mampu untuk meningkatkan semangat citizen ke arah yang
lebih tinggi. Untuk meningkatkan semangat tersebut dapat melalui media
perangkat keras, perangkat lunak atau secara tatap muka yang telah dirancang
oleh tim sukses atau relawan.
Bagaimana cara meningkatkan semangat citizen ke arah yang lebih
tinggi? Behling, dkk (1996) menjawab bahwa untuk meningkatkan semangat citizen
ke arah yang lebih tinggi diperlukan empat sikap dan sembilan indikator. Sikap
pertama, empati dengan indikator berupa memahami nilai-nilai citizen dan
mencocokkan tujuan pemimpin dengan nilai-nilai citizen. Sikap kedua, misioner
dengan indikator menyampaikan misi dengan antusias dan membuat misi menjadi
lebih penting. Sikap ketiga, keyakinan diri dengan indikator percaya diri dan
menunjukan kepastian. Sikap ke empat, menciptakan peluang sukses untuk citizen
dengan indikator berupa ; membantu citizen dalam membuat tujuan, memberikan
kesempatan citizen mencapai tujuan dengan cara sendiri dan menciptakan peluang
untuk citizen dalam membuat pengalamanan sukses.
Bagaimana dengan kita, siapa pemimpin pilihan kita ? Hal ini
tergantung pada kita sendiri untuk memilih. Bagi kita yang familier dengan
media sosial maka informasi tentang pemimpin harapan kita dapat dilihat
perkembangannya. Mereka yang mampu mempengaruhi kita untuk memilih pemimpin
harapan mereka tentunya mereka adalah tim sukses yang terhebat karena mereka
mampu menyampaikan misi mereka dengan antusias dan membuat misi mereka menjadi
lebih penting.