Pemimpin terbentuk dari kecendrungan alami mereka dalam mengambil peran untuk memimpin pada tingkat organisasi atau tingkat sosial, hal ini terkait dengan pengalaman dan perkembangan mereka sebelumnya (Avolio, 1994).
Konsep pemimpin adalah proses individu dalam memberikan pengaruh yang disengaja terhadap individu lain dengan tujuan membimbing, menyusun dan memfasilitasi kegiatan dengan melibatkan perilaku, sifat serta hubungan peran (Day & Antonakis, 2012; Yukl, 1993).
Para ahli terdahulu telah mengakui bahwa konsep pemimpin merupakan gagasan dari pertukaran sosial antara pemimpin dan anggota.
Pemimpin adalah konsep proses sosial untuk memberikan pengaruh atas pikiran, perasaan dan tindakan kepada anggota (Yukl & Mahsud, 2010).
Para peneliti mencatat lebih dari 40 tahun konsep pemimpin dipelajari, konsep tersebut memiliki kemiripan atau hampir sama tiap konsepnya (Holten et al., 2017).
Bass, (1985); Bycio et al., (1995) dan Bass & Riggio, (2006) telah menggagas bentuk dari konsep pemimpin perubahan dalam organisasi bisnis, seperti;
- Pemimpin yang meningkatkan kesadaran anggota untuk
meningkatkan hasil.
- Memperluas kebutuhan dan mendorong mereka melampaui kepentingan sendiri.
- Perluasan nilai anggota mampu meningkatkan kemajuan kerja mereka menjadi unggul dan tidak terduga.
Burn (1978) menjelaskan arti dari pemimpinan perubahan adalah gaya pemimpin kepada anggota untuk;
- Memotivasi para anggota,
- Kedekatan dengan anggota,
- Memberikan inspirasi anggota,
- Mendorong kemampuan anggota, serta
- Menawarkan tantangan pada anggota untuk maju.
Avolio et al., (1991) juga menambahkan, pemimpin perubahan akan melakukan anggota dengan cara;
- Menginspirasi mereka,
- Mendorong sikap dan keyakinan mereka,
- Membuat komitmen funtuk okus kerja mereka,
- Merangsang intelektual mereka untuk inovasi baru,
- Melakukan pekerjaan di atas target.
Namun, Bass & Riggio, (2006) memiliki pendapat yang berbeda, dia menyebutkan bahwa pemimpin perubahan adalah cara pemimpin yang berusaha untuk;
- Memenuhi kebutuhan anggota,
- Meningkatkan motivasi anggota,
- Meningkatkan moralitas anggota,
- Menginspirasi anggota, dan
- Mengembangkan anggota menjadi pemimpin baru.
Avolio et al., (1988) menegaskan, awalnya pemimpin perubahan disusun menggunakan tiga dimensi, yaitu; karisma, merangsang kecerdasan dan pertimbangan individu.
Namun, Barbuto et al., (2000) dan Hunt & Conger, (1999) mengkritik bahwa karisma berpotensi tidak sesuai dengan cita-cita perubahan.
Istilah karisma dalam model pemimpin perubahan akhirnya diubah dan ditambah menjadi; Pengaruh yang ideal, dan Motivasi yang menginspirasi.
Bass & Riggio, (2006) sepakat bahwa konsep pemimpin perubahan disusun menjadi empat dimensi terdiri dari;
- Merangsang kecerdasan,
- Pertimbangan individu,
- Pengaruh yang ideal , serta
- Motivasi yang menginspirasi.
Pemimpin perubahan diukur dari pengaruh pemimpin terhadap anggota dalam meningkatkan kepuasan dan kepercayaan mereka (Podsakoff et al., 1990).
Selanjutnya, Katz & Kahn, (1978) menjelaskan,
anggota yang merasakan gaya pemimpin perubahan
akan;
- Menimbulkan kepercayaan dan kekaguman,
- Kesetiaan dan rasa hormat terhadap pemimpin, serta
- Termotivasi untuk melakukan perilaku ekstra kerja.
Kunhert & Philip, (2010) juga mendefinisikan pemimpin perubahan berbentuk perubahan berkelanjutan antara pemimpin dan anggota, memproses dan mengatur arus informasi, melakukan banyak hal dengan anggota, dan mencapai hasil yang unggul.
Pustaka:
Avolio, B. J. (1994).
The natural: Some antecedents to transformational leadership. International
Journal of Public Administration, 17(9), 1559–1581.
https://doi.org/10.1080/01900699408524956
Avolio, B. J., Waldman,
D. A., & Einstein, W. O. (1988). Transformational leadership in a
management game simulation: Impacting the bottom line. Group &
Organizational Studies, 13(1), 59–80.
https://doi.org/10.1177/105960118801300109
Avolio, B. J., Waldman,
D. A., & Yammarino, F. J. (1991). Leading in the 1990s: The four I’s of
transformational leadership. Journal of European Industrial Training, 15(4),
9–16. https://doi.org/10.1108/03090599110143366
Barbuto, J. J. ., Fritz,
S. M., & Marx, D. (2000). A FIELD STUDY OF TWO MEASURES O F WORK
MOTIVATION. Psychological Repport, 86(12807), 295–300.
Bass, B. M. (1985). Leadership
and performance beyond expectation. Free Press.
https://doi.org/10.2307/258081
Bass, B. M., &
Riggio, R. E. (2006). Transformational Leadership. In Lawrence Erlaburn
Associates (Second). https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Burn, J. . (1978). Leadership.
Harper & Row.
Bycio, P., Hackett, R.
D., & Allen, J. S. (1995). Further assessments of Bass ’ s (1985 )
conceptualization of transactional and Transformational leadership. Journal
of Applied Psychology, 80(4), 468–478.
https://doi.org/10.1037/0021-9010.80.4.468
Day, D., &
Antonakis, J. (2012). Leadership: Past, Present, and Future (Second).
SAGE Publication Ltd.
Holten, A.-L., Bollingtoft,
A., Carneiro, G., & Vilhem, B. (2017). A within-country study of leadership
perceptions and outcomes across native and immigrant employees: Questioning the
universality of transformational leadership. Journal OfManagement &
Organization, 1–18. https://doi.org/10.1017/jmo.2017.2
Hunt, J. G., &
Conger, J. A. (1999). Hunt, J. G. (J.), & Conger, J. A. (1999). From where
we sit: An assessment of transformational and charismatic leadership research. The
Leadership Quarterly, 10(3), 335–343. https://doi.org/10.1016/S1048-9843(99)00024-7
Katz, D., & Kahn, R.
(1978). The social psychology of organizations. Wiley.
Kunhert, K. W., &
Philip, L. (2010). Transactional and transformational leadership : A
constructive / developmental analysis. Academy of Management Review, 12(4),
648–657. https://doi.org/10.2307/258070
Podsakoff, P. M.,
Mackenzie, S. B., Moorman, R. H., & Fetter, R. (1990). Transformational
leadership behavior and their effects on followers trust in leader,
satisfaction and organizational citizenship behaviors. Leadership Quarterly,
1(2), 107–142. https://doi.org/10.1016/1048-9843(90)90009-7
Yukl, G. (1993). A
retrospective on Robert House’s “1976 theory of charismatic leadership” and
recent revisions. The Leadership Quarterly, 4(3–4), 367–373.
https://doi.org/10.1016/1048-9843(93)90041-Q
Yukl, G., & Mahsud,
R. (2010). Why flexible and adaptive leadership is essential. Consulting
Psychology Journal: Practice and Research, 62(2), 81–93.
https://doi.org/10.1037/a0019835
Tidak ada komentar:
Posting Komentar